Jaipongan, salah satu kebudayaan Sunda

October 20, 2016




Hello sob, saya kali ini akan memperkenalkan salah satu ciri khas asal kampung saya, tapi kita bahas dulu sedikit mengenai urang sunda, lets check it out..

Sunda terkenal kaya akan keseniannya, nama Sunda berasal dari “su” artinya baik dan nda adalah kalimat penyambung/khiasan. Masyarakat Sunda yang terkenal dengan ramah tamahnya mempunyai berbagai sejarah yang menghasilkan berbagai kesenian tradisional. Orang-orangnya pun diyakini memiliki karakter yang baik dan ramah. 
Sesuai semboyannya : 

Someah Hade ka Semah 


"Sangat ramah pada tamu" 

Budaya orang Sunda memang terkenal sangat ramah, murah senyum, lemah-lebut, periang, mereka pun sangat menghormati orang yang lebih tua, hal-hal seperti itu sudah diajarkan sejak mereka duduk di bangku SD. Hanya saja berbaurnya masyarakat luar, membuat budaya bercampur. Adat istiadat masyarakat Sunda perlahan memudar.
Walau begitu, ternyata kesenian tradisional Sunda masih dilestarikan terutama Tari Jaipongan. 
Jaipongan adalah jenis tarian traidisional Sunda, tepatnya dari Karawang. Lahir dari tangan kreatif H. Suanda pada tahun 1976. Tarian Jaipongan adalah campuran dari seni lain seperti pencak silat, topeng banjet, ketuk tilu, wayang golek dan lain-lain. Tarian ini sangat pesat berkembangnya, musiknya pun diiringi oleh degung, ketuk, rebab, gendang, kecrek, sinden, dan goong.
Cocok ya, tari tradisional iringan musiknya juga tradisional, pakaiannya pun menggunakan pakaian tradisional Sunda yang terdiri dari sampur, apok dan sinjang. Biasanya penari berlenggak lenggok mengikuti instrumen musiknya. Walau terdengar gampang, sebenarnya tarian ini lebih susah karena membutuhkan kelenturan tubuh.
Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan.

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu, baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.

Kesimpulan : 
banyak dari kita mulai melupakan masing masing budaya kita dan hal tersebut sangat disayangkan, kita sebagai penerus bangsa seharusnya melestarikan dan memadukan antara budaya dan kemajuan teknologi sehingga mata dunia tidak memandang sebelah mata keunikan kita ini. melestarikan budaya tradisonal bukan berarti harus menjadi duta budaya/hal lebay lainnya yang mengindikasikan kita ingin terlihat lebih daripada yang lain, tetapi terapkan unsur kebaikan dari masing masing budaya yang telah ada. dan jangan sampai kejadian seperti malaysia ingin mengklaim salah satu budaya kita terulang lagi, terima kasih.  


BEST REGARDS!


THANKS TO:
deviantart
google images 
wikipedia

You Might Also Like

0 comments

Subscribe