AGAMA

November 10, 2016

Aziz Pasha
Gunadarma University
with Ahmad Nasher as lecturer of ISD





Menurut bahasa Indonesia, agama adalah sebuah sistem yang mengatur keimanan atau kepercayaan dan peribadahan terhadap Tuhan serta kaidah yang berkaitan dengan lingkungan dan pergaulan manusia. Agama bersumber dari bahasa sansekerta yang maknanya “Tradisi”.



Kata lain yang menyatakan konsep ini adalah religi yang bersumber dari bahasa latin yakni religio dan berakar terhadap kata kerja re-ligare yang maknanya adalah “Mengikat kembali.” Artinya bahwa dengan bereligi, maka mengikat dirinya terhadap tuhan.


Definisi mengenai agama dipilih dari yang paling sederhana dan yang meliputi. Maksudnya adalah definisi tersebut diharapkan tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu sempit, tetapi bisa dikenakan terhadap agama-agama yang telah di kenal selama ini melalui penyebutan nama-nama tersebut.

Oleh karena itu untuk mengenal sebagai agama-agama maka butuh dicari titik-titik kesamaan dan perbedaannya. Manusia mempunyai kekuatan atau kemampua yang ada batasannya, pengakuan dan kesadaran atas keterbatasan menjadikan keyakinan bahwa terdapat suatu hal yang luar biasa dari luar dirinya.

Sesuatu yang luar biasa tentunya bersumber dari hal yang juga luar biasa. Sumber yang luar biasa tersebut beragam, tergantung pada bahasa manusia itu sendiri. Contohnya, Tuhan, Dewa, Syang-ti, God, Kami-Sama dan lain sebagainya.

Hal tersebut bisa juga menyebutkan sifatnya saja seperti Yang Maha Kuasa, De Weldadige, Ingkang Murbeng Dumadi dan lain sebagainya.

Keyakinan tersebut mengantar manusia untuk mendekat kepada Tuhan dengan menghambakan dirinya, yakni:
  • Menerima seluruh ketetapan atau kepastian yang menimpa dirinya dan lingkungannya bersumber dari Tuhan.
  • Taat atas segala ketetapan, hukum, aturan dan lainnya yang diyakini bersumber dari Tuhan.


Dengan seperti itu di dapatlah keterangan atau pengertia yang jelas bahwasanya agama adalah penghambaan manusia terhadap Tuhannya. Di dalam pengertian agama ada tiga unsur, yakni manusia, penghambaan dan Tuhan. Oleh karena itu suatu paham maupun ajaran yang merupakan ketiga unsur pokok tersebut bisa disebut agama.

DEFINISI AGAMA MENURUT PARA AHLI

Para ahli membedakan agama baik sebagai agama universal yang mencari penerimaan di penjuru dunia dan aktif mencari anggota yang baru, agama atau etnis dimaknai sebagai kelompok etnis tertentu dan tanpa mencari orang baru untuk bertaubat dari agamanya.

Selain itu menolak perbedaan, menunjukkan bahwa setiap praktek agama apapun mereka haruslah berfilosofi.

Pada abad ke 19 dan ke 20, praktek akademik dari perbandingan sebuah agama membagi keyakinan agama ke kategori yang dimaknai secara filosofis disebut “Agama-agama dunia”. Akan tetapi para sarjana akhir-akhir ini berpendapat bahwa tidaklah setiap agama harus dipisahkan oleh eksklusif dan filosofis.

Terlebih lagi bahwa utilitas menganggap praktek untuk filsafat tertentu, bahkan merujuk kapada praktek-praktek agama tertentu. Sosial di alam dan tidak budaya, politik, yang terbatas.

Berikut akademis yang mengajarkan tentang subjek yang membagi agama atas tiga kategori:
  • Agama-agama dunia, yakni istilah yang mengarah pada suatu yang transkultural.
  • Agama pribumi, yakni istilah yang mengarah kepada sesuatu yang lebih kecil, budaya atau kelompok agama tertentu.
  • Gerakan keagamaan baru, yakni sesuatu yang mengacu pada agama yang baru dikembangkan.


FUNGSI AGAMA TERHADAP KEHIDUPAN



Terdapat beberapa sebab mengapa agama sangat penting terhadap kehidupan manusia, diantaranya sebagai berikut:
  •       Karena agama termasuk pokok atau dasar moral.
  •       Karena agama termasuk petunjuk sebuah kebenaran.
  •       Karena agama termasuk dasar informasi mengenai masalah metafisika.
  •       Karena agama adalah suatu bimbingan ruh terhadap manusia baik suka maupun        duka.





Semenjak manusia lahir ke dunia dalam keadaan tak berdaya dan lemah serta tidak tahu apapun. (Q.S. An Nahl: 78)



Allah mengeluarkan manusia dari rahim ibunya dalam kondisi tidak mengetahui suatu apapun. Dia menciptakan untukmu penglihatan, pendengaran serta hati. Akan tetapi tidak banyak diantara mereka yang bersyukur.

Dalam kondisi seperti itu, manusia selalu dipengaruhi berbagai macam rayuan serta godaan, rayuan tersebut datang dari dalam maupun dari luar diri manusia. Terdapat dua bentuk rayuan pada manusia, yakni:
  • Rayuan yang mengantarkan manusia ke dalam sebuah kebaikan. Hal ini sesuai dengan istilah Al Ghazali di dalam bukunya Ihya Ulumuddin atau disebut dengan malak Al Hidayah, yakni energi yang menyeret atau menarik manusia kepada suatu hidayah.
  • Rayuan yang mengantarkan manusia kepada sebuah kejahatan, dalam bukunya Al Ghazali disebut dengan Malak Al Ghiwayah, yakni energi yang berusaha mengantarkan manusia ke sebuah kejahatan. Maka dari sinilah tata letak fungsi agama dalam suatu kehidupan manusia. Kesimpulnya adalah membawa manusia ke jalan kebaikan dan menghindarkan dari jalan keburukan.







THANKS FOR VISITING MY PAGE






source
google



You Might Also Like

0 comments

Subscribe