Perbedaan Masyarakat Kota Dan Desa
October 27, 2016
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), perbedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
· Masyarakat Pedesaan :
1. Perilaku homogen
2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
4. Isolasi sosial, sehingga statik
5. Kesatuan dan keutuhan kultural
6. Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
7. Kolektivisme
· Masyarakat Perkotaan :
1. Perilaku heterogen
2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
3. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4. Mobilitassosial,sehingga dinamik
5. Kebauran dan diversifikasi kultural
6. Birokrasi fungsional dan nilai-nilaisekular
7. Individualisme
KESIMPULAN
kehidupan perkotaan yang semakin hedonis memang sangat berbeda dengan desa, konsumerisme yang melanda publik ini kian melesat, saya pikir kita sebagai negara ekonomi terbesar ke 16 di dunia harus bisa menjadi negara produsen seperti jerman/cina agar menjadi negara yang bukan hanya 'consume', tetapi juga 'produce'. kurangnya lapangan kerja bagi setiap ahli memang masih kurang di negeri ini, dan bahkan segelintir orang yang bergelar pun betah diri menganggur karena memang mereka salah memilih jurusan pada saat kuliah dan belum mempunyai modal untuk membuat start-up dengan ilmu mereka sendiri. akan bagus jika mahasiswa lulusan kota memanfaatkan kekurangan yang ada di desa (misal menjadikan desa A menjadi desa agrobisnis). kreativitas lah yang menjadi wadah ilmu yang kita miliki agar pengemasan ilmu yang dihasilkan akan menarik, dan tentu saja dukungan pemerintah untuk hal seperti ini harus lebih diperhatikan agar setiap daerah di indonesia maju meskipun hanya dari sektor pertanian/perikanan. sekian terimakasih.
BEST REGARDS!
thanks to :
0 comments