Ajang bagi para developer Windows, BUILD 2017, menjadi momen
penting bagi Microsoft untuk menjelaskan sejumlah fitur terbaru yang akan
diusung pada Windows 10 terbarunya yang disebut Windows 10 Fall Creators
Update. menurut rencana, Windows dengan update besar ini akan dirilis Microsoft
di musim gugur nanti atau sekitar bulan September 2017.
Perubahan paling nyata yang dihadirkan Micrsoft pada Windows
10 Fall Creators Update adalah tampilan/interface yang mengalami perubahan
signifikan. Microsoft menyebut interface baru ini sebagai Fluent Design System.
Dalam presentasinya, Fluent Design System, yang sebelumnya
dikenal sebagai Project NEON, dibuat sebagai antisipasi Microsoft dengan tren
beragamnya perangkat yang ada saat dan perangkat yang akan hadir di masa-masa
mendatang.
Mail App |
Groove Music |
Video Editing |
Interface awal Windows OS yang lahir sekitar tiga puluh
tahun lalu dengan layar dua dimensi (2D) tentunya berbeda dengan interface yang
dibutuhkan perangkat yang saat ini atau masa mendatang. Dengan kata lain,
Windows harus dapat menyediakan sarana interaksi ideal bagi penggunanya,
terlepas apakah perangkat itu adalah sebuah speaker pintar, wearable device,
smartphone (layar 2D kecil), smart TV (layar 2D besar), game console, atau
bahkan virtual headset.
Fluent Design System merupakan evolusi lanjutan Microsoft
dari interface sebelumnya, yaitu Metro UI yang pertama kali diperkenalkan pada
Windows 8. Menurut Microsoft, Fluent Design System membawa misi untuk
menghadirkan tampilan antarmuka yang harmonis, intuitif, inklusif, dan
memberikan pengalaman interaksi pada beragam perangkat perangkat yang responsif
dan interaktif bagi pengguna.
Dari sisi developer, pada prinsipnya Microsoft punya visi
dan ide yang tidak jauh berbeda dengan Google. Keduanya ingin membuat satu
platform (single design language) untuk membuat aplikasi yang langsung dapat
bekerja optimal di jenis perangkat yang berbeda-beda.
Store UI |
HOLOLENS Feature |
HOLOLENS Feature |
Jadi, terlepas dari apapun jenis perangkatnya, Windows 10
dengan interface Fluent Design System akan dapat menerima interaksi (input)
dari pengguna melalui sentuhan (touch), suara, (voice), tatapan (gaze),
keyboard, hingga pen input.
Pada demo yang ditampilkan Microsfot di ajang BUILD 2017,
selain efek warna, transparasi, dan desain menawan, hal menarik lainnya adalah
animasi atau motion Fluent Design System yang sangat interaktif.
Apabila Anda sebelumnya sudah menggunaka interface pada
perangkat Apple MacOS atau Android (Google Material Design UI), mungkin saja
menganggap interface Fluent Design System dari Microsoft ini banyak mengambil ide dasar dari keduanya.
Apapun itu, pujian patut diberikan bagi Microsoft yang sudah melihat jauh dan
bersiap agar platform Windows akan dapat terus eksis 'selamanya'.
"We want people to work, play, communicate, learn, and explore in an effortless way. And that starts with articulate design." -Karen Scott (Senior Designer)
SOURCE